Overview Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV Pola Baru
Oleh: Junaidi, S. Hut.T. MP
Widyaiswara di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau
Untuk membentuk figur pejabat struktural eselon III yang mampu menjabarkan visi dan misi instansi kedalam program organisasi dan sosok pejabat struktural eselon IV yang mampu merencanakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi maka diperlukan diklat kepemimpinan yang inovatif, yaitu penyelenggaraan diklat yang memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang dimilikinya. Dalam penye1enggaraan diklatpim seperti ini, peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan pada unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan diklatpim. Dengan demikian, pembaharuan diklatpim tersebut diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam membuat perubahan di dalam organisasinya.
Tujuan Diklat PIM III dan IV
Diklatpim Tingkat III bertujuan mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal bagi pejabat struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. Sedangkan diklatpim tingkat IV bertujuan membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinyamasing-masing.
Dasar Kebijakan
– Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun Tahun 2013, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III.
– Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun Tahun 2013, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV.
Tahapan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV (Kurikulum)
Untuk mencapai tujuan kediklatan maka struktur kurikulum Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV disusun menjadi lima tahap pembelajaran yaitu: 1) Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi; 2) Tahap Taking Ownership; 3) Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim; 4) Tahap Laboratorium Kepemimpinan; dan 5) Tahap Evaluasi. Kelima tahap pembelajaran tersebut diuraikan sebagai berikut :
Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan
Tahap ini merupakan tahap penentuan area dari pengelolaan kegiatan organisasi yang akan mengalami perubahan. Pada tahap ini, peserta dibekali dengan kemampuan mendiagnosa organisasi sehingga mampu mengidentifikasi area dari kegiatan organisasi yang perlu direformasi.
Tahap Takinq Oumership (BreakthroughI)
Tahap pembelajaran ini mengarahkan peserta untuk membangun orqanizational learning atau kesadaran dan pembelajaran bersama akan pentingnya mereformasi area dari kegiatan organisasi yang bermasalah. Peserta diarahkan untuk mengkomunikasikan permasalahan organisasi tersebut kepada stakeholder-nyadan mendapat persetujuan untuk mereformasinya, terutama dari atasan langsungnya. Pada tahap itu, peserta juga diminta mengumpulkan data selengkap mungkin untuk memasuki tahap pembe1ajaran selanjutnya.
Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim
Tahap pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan membuat rancangan perubahan yang komprehensif menuju kondisi ideal dari pengelolaan kegiatan organisasi yang dicita-citakan. Di samping itu, peserta juga dibekali dengan kemampuan mengidentifikasi stakeholder yang terkait dengan rancangan perubahannya, termasuk dibekali dengan berbagai teknik komunikasi strategis kepada stakeholder tersebut guna membangun tim yang efektif untuk mewujudkan perubahan tersebut. Tahap ini diakhiri dengan penyajian Proyek Perubahan masing-masing peserta untuk mengkomunikasikan proyeknya di hadapan stakeholderstrategis untuk mendapatkan masukan dan dukungan terhadap implementasi proyek perubahan.
Tahap Laboratorium Kepemimpinan (BreakthroughII)
Tahap pembelajaran ini mengarahkan peserta untuk menerapkan dan menguji kapasitas kepemimpinannya. Dalam tahap ini, peserta kembali ke tempat kerjanya dan memimpin implementasi Proyek Perubahan yang telah dibuatnya.
Tahap Evaluasi
Tahap pembelajaraan ini merupakan tahap berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memimpin implementasi Proyek Perubahan. Kegiatan berbagi pengetahuan dilaksanakan dalam bentuk seminar implementasi Proyek Perubahan. Hanya peserta yang berhasil mengimplementasikan Proyek Perubahan yang dinyatakan lulus Diklatpim Tingkat III dan IV. Sedangkan yang tidak berhasil, diberi sertifikat bahwa telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Diklat Kepemimpinan.
Agenda Pembelajaran
Sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, maka agenda pembelajaran diklatpim III dan IV pola baru adalah : Penguasaan Diri, Diagnosa Perubahan, Inovasi, Tim Efektif dan Proyek Perubahan, dan dari masing-masing tiap agenda pembelajaran terdiri dari beberapa mata diklat sebagai berikut :
Mata Diklat Agenda Penguasaan Diri (Self Mastery)
Peranan agenda pembelajaran Penguasaan Diri (Self Matery) adalah, menumbuhkan rasa kebangsaan yang tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga diharapkan sekembalinya peserta bertugas ke satuan kerja masing-masing lebih mengedepankan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Mata Diklat Agenda DiagnosaPerubahan (Diagnostic Reading)
Peranan agenda pembelajaran Diagnosa Perubahan (Diagnostic Reading) adalah agar peserta mampu mendiagnosa area yang akan dilakukan perubahan melalui kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan sekaligus menemukan solusinya.
Mata Diklat Agenda Inovasi(Inovation)
Peranan agenda pembelajaran Inovasi adalah, menjadikan peserta untuk mampu berfikir kreatif dan melakukan inovasi pengelolaan kegiatan pada unit organisasinya.
Mata Diklat Agenda Tim Efektif
Peranan agenda pembelajaran Tim Efektif adalah, agar peserta mampu bekerjasama di dalam sebuah tim secara efektif, serta bisa memobilisasi stakeholder yang terkait di dalam kegiatan organisasinya.
Mata DiklatProyekPerubahan
Peranan agenda proyek perubahan adalah mengantarkan peserta untuk dapat mewujudkan dan menerapkan kompetensi kepemimpinan yang sudah dimilikinyamelalui implementasi rancangan perubahan yang telah buat oleh setiap peserta.
Penutup
Berbicara tentang sesuatu yang baru dalam kehidupan ini, maka kita tidak bisa menghindari apa yang disebut penyesuaian. Diklatpim pola baru merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia Diklatpim, dimana fase ini harus dilewati oleh setiap PNS yang akan duduk dalam jabatannya. Segala sesuatu yang baru selalu terasa tidak enak, kaku, susah, dan sebagainya. Namun bila kita sudah mencoba dan menjalankannya maka perlahan-lahan akan menjadi terbiasa, dan bila sudah terbiasa maka sesuatu yang berat akan menjadi ringan dan yang susah akan menjadi mudah. Untuk itu maju terus dan selamat menjalankan Diklatpim pola baru, semoga diharapkan dapat melahirkan calon-calon pemimpin perubahan masa depan.
Sumber : Materi TOF LAN Aceh 2014, PerkaLAN No 12 tahun 2013, PerkaLAN No. 13 tahun 2013
Penulis : Junaidi, S. Hut. T. MPNIP : 19720610 199203 1 001
TTL : Teluk Pulau Hulu, Kec Rimba Melintang, Rohil, 10 Juni 1972
Penulis Merupakan Widyaiswara Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Riau